Gerhana Bulan


Bulan sangat mempengaruhi bumi, saat posisi bulan berada dekat ke bumi, maka grafitasi akan turun, akibatnya akan terjadi badai, gelombang pasang, hujan, juga aktivitas gunung merapi. Namun kita tidak tahu terjadinya di mana, yang penting kita harus hati-hati,” ujarnya.
Koordinator manajer pusat kendali operasi penanggulangan bencana Provinsi Sumbar ini mengimbau agar masyarakat agar memahami ini secara ilmiah, tapi bukan takut tak tanpa alasan yang jelas. Dia menegaskan, bencana yang diakibatkan supermoon mungkin terjadi di seluruh bagian dunia, bukan hanya di Sumbar. Selain itu, menurutnya, jika bencana itu akan terjadi, biasanya dalam hitungan 3 hari sebelum dan sesudah tanggal 19 tersebut.
”Berdasarkan riset, 77 persen bencana terjadi pada saat gerhana bulan atau bulan purnama, itu data ilmiah, bukan mistik atau klenik,” tegasnya.Sementara Kepala Bagian Observasi dan Informasi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Padang, Syafrizal membantah kalau supermoon dapat memicu bencana. Menurutnya, supermoon hanya dapat memicu terjadinya pasang naik, karena grafitasi atau daya tarik bulan lebih kuat ke bumi.
Dia menjelaskan supermoon adalah kejadian di mana posisi bulan sangat dekat ke bumi. Dan, yang terjadi tahun ini adalah yang paling dekat dalam kurun waktu 18 tahun terakhir. ”Supermoon tidak ada hubungannya dengan gempa, karena gempa terjadi di dasar bumi, sedangkan supermoon di atas atmosfer,” ujarnya. Selain itu, menurut ramalan BMKG dalam beberapa hari ke depan, cuaca di Sumbar relatif cerah pada siang hari dan berkemungkinan hujan ringan pada sore dan malam hari. ”Dalam dua atau tiga hari ke depan, cuaca Sumbar diprediksi cerah pada siang hari dan hujan ringan pada sore atau malam hari,” ujarnya.(a)

Sumber : http://padangekspres.co.id/?news=berita&id=192

No comments:

Post a Comment